Tensimeter aneroid adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah secara manual, tanpa perlu melibatkan penggunaan zat merkuri. Dulu, alat pengukur tekanan darah yang paling konvensional adalah tensimeter merkuri, yang terdiri dari manset pompa manual yang dipasang ke tabung berisi merkuri.
Alat pengukur tekanan darah yang menggunakan cairan merkuri sudah menjadi pilihan pasti selama bertahun-tahun, dan memang masih menjadi “standar emas” untuk pemeriksaan tekanan darah. Namun, karena merkuri termasuk sebagai zat kimia yang berbahaya, penggunaan zat tersebut mulai dikurangi terutama di dunia medis. Itulah sebabnya sekarang tersedia tensimeter aneroid.
Tensimeter Aneroid Adalah Alat Ukur Tekanan Darah Manual
Arti kata aneroid adalah “tanpa cairan”, karena tidak ada penggunaan cairan merkuri pada alat ini. Tensimeter aneroid biasanya terdiri dari bola pompa serta alat pengukur yang dilekatkan pada manset menggunakan selang. Untuk menghindari hasil bacaan yang salah, alat tersebut perlu dikalibrasi ulang sebelum pemakaian.
Di dalam tensimeter ini terdapat alat pegas dan lapisan logam yang dapat mengubah sinyal dari manset dan menggerakkan jarum yang ada pada alat pengukur. Itulah sebabnya tensimeter ini tidak membutuhkan cairan. Karena tidak ada cairan dalam tensimeter ini, alat ini jadi dianggap memiliki mobilitas yang tinggi. Tensimeter aneroid dapat dipindahkan dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain.
Selain itu, tensimeter aneroid bisa dipasang di dinding. Lebih ringkas apabila dibandingkan dengan tensimeter merkuri yang harus disimpan di tempat yang rata agar merkuri tetap berada di tempatnya, karena pengangkutannya berisiko mempengaruhi keakuratannya.
Namun memang, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tensimeter aneroid harus dikalibrasi secara rutin. Kalibrasi tensimeter aneroid diperlukan karena seringkali jarum pengukur tidak sepenuhnya berhenti pada angka nol. Tentunya, jika tidak dikalibrasi terlebih dahulu, alat dapat memberikan hasil yang tidak akurat.
Tipe-Tipe Tensimeter Aneroid
Ada berbagai jenis tensimeter aneroid tergantung dari penggunaannya. Jenis-jenisnya termasuk tensimeter aneroid saku, tensimeter aneroid telapak tangan, dan tensimeter aneroid bentuk jam.
Tensimeter aneroid tipe saku adalah versi tensimeter aneroid yang paling populer. Penyebabnya adalah desainnya yang ringkas, mudah dibawa, dan harganya terbilang rendah. Versi yang satu ini sangat sering digunakan oleh mahasiswa kedokteran dan perawat.
Tensimeter aneroid telapak tangan lebih populer digunakan layanan medis darurat yang cenderung memerlukan manset dengan berbagai ukuran. Bola pompanya dan jarum pengukurnya dirancang supaya mudah untuk dipegang dengan satu tangan. Pada versi yang ini juga sangat mudah untuk mengganti ukuran manset yang berbeda sesuai kebutuhan ketika ada situasi darurat.
Untuk tensimeter aneroid bentuk jam biasanya lebih digunakan di klinik dokter, rumah sakit, atau panti jompo. Tensimeter versi ini memiliki dial yang lebih besar yang dapat dilihat dari kejauhan. Alat pengukurnya dapat dipasang di dinding, di meja, atau dipasang ke rangka portable dengan roda sehingga mudah dipindah-pindahkan.
Cara Kerja Tensimeter Aneroid
Tensimeter aneroid mengukur tekanan darah dengan memberikan tekanan pada manset yang dililitkan di lengan pasien. Kemudian, tekanan sistolik dan diastolik yang dihasilkan oleh aliran darah arteri yang sudah ditekan didengarkan menggunakan stetoskop.
Secara umum, prinsip utama di balik kerja tensimeter adalah tekanan di kantung manset sama dengan tekanan arteri di bawah manset. Tekanan darah biasanya diukur pada arteri brakialis karena arteri tersebut merupakan pembuluh darah utama di lengan atas. Prinsip ini tetap digunakan pada tensimeter aneroid.
Pertama-tama, manset dililitkan ke sekitar lengan atas pasien dan dipompa sampai arteri brakialis tertekan dan aliran darah terhenti. Gunakan stetoskop untuk mengetahui apabila aliran darah sudah berhenti atau belum. Setelah aliran darah berhenti, secara perlahan udara dalam manset dikeluarkan untuk melepaskan tekanan. Aliran darah akan menghasilkan getaran di sekitar jaringan pembuluh, dan getaran ini dapat didengarkan menggunakan stetoskop.
Ketika menggunakan tensimeter aneroid, kamu perlu mencatat angka yang ditunjukkan jarum saat bunyi pertama terdengar, karena ini adalah angka untuk tekanan sistolik. Untuk tekanan diastoliknya, catatlah angka yang ditunjukkan jarum saat suara getaran mulai menghilang.
Tensimeter Aneroid: Ringkas dan Ramah Lingkungan
Tensimeter aneroid dapat digunakan sebagai pemeriksa tekanan darah yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan tensimeter merkuri. Zat tersebut dianggap sebagai polutan beracun yang jika dilepaskan ke lingkungan bisa terakumulasi dalam sedimen dan mengkontaminasi makanan. Kontak langsung dengan merkuri juga dapat membahayakan kesehatan, karena menghirup uap merkuri dapat mengganggu sistem saraf, paru-paru, serta ginjal.
Selain itu, tensimeter aneroid memiliki bentuk yang lebih ringkas dan kecil dibandingkan tensimeter merkuri. Karena tidak memerlukan tabung penyimpan merkuri, tensimeter aneroid yang hanya terdiri dari manset, selang, pompa, serta jarum pengukur dapat dilipat dan disimpan dalam tas serut.
Memang, perbedaan yang ada antara tensimeter aneroid dan digital adalah kemudahan penggunaannya. Sedikit sulit dalam mengoperasikan tensimeter aneroid karena penggunaannya yang manual, dimulai dari pemompaan manset hingga penghitungan tekanan sistolik dan diastolik. Namun, bagi kamu yang memerlukan alat pengukur tensi dengan harga relatif ramah, maka tensimeter aneroid bisa menjadi opsi pertama.
Tidak hanya itu, tensimeter aneroid dianggap dapat memberikan hasil bacaan yang lebih akurat dibandingkan dengan versi digital, karena perhitungan tekanan dilakukan secara manual melalui suara getaran yang didengarkan di stetoskop. Selama kalibrasi pada tensimeter aneroid rutin dilakukan, maka hasil yang akan diberikan alat cukup tepat.
Akhir Kata
Tensimeter aneroid adalah alat yang dapat digunakan untuk memantau tekanan darah. Alat ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan pendahulunya, yang melibatkan merkuri dalam pengukurannya. Karena tidak memerlukan tabung untuk menyimpan merkuri, tensimeter aneroid jadi lebih praktis untuk dibawa ke berbagai tempat. Faktor harganya juga lebih murah apabila dibandingkan dengan tensimeter merkuri dan digital.