Skip to content
piccapon Piccapon

Web Informasi Favoritmu sejak 2021

  • HOME
  • Tensimeter
  • Privacy Policy
piccapon
Piccapon

Web Informasi Favoritmu sejak 2021

Tag: Aneroid

Tensimeter Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Jenis Tensimeter Aneroid

Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Jenis Tensimeter Aneroid

piccapon,
December 21, 2022

Dalam dunia kedokteran, Sphygmomanometer atau tensimeter merupakan peralatan medis yang wajib ada di setiap fasilitas kesehatan. Kamu pasti tahu, alat ini digunakan untuk memeriksa tekanan darahmu ketika kamu memeriksakan diri ke dokter. Salah satu yang umum digunakan adalah jenis tensimeter aneroid.

Tekanan darah dalam kisaran normal dapat menjamin kualitas hidup yang baik. Apabila tekanan darahmu rendah, kamu akan mengalami pusing, lesu, dan cepat lelah. Sebaliknya, tekanan darah tinggi membuatmu berisiko terkena penyakit berbahaya seperti serangan jantung, stroke, dan lain sebagainya.

Pada manusia dewasa, normalnya tekanan darah sistolik berkisar antara 100-130mmHg  dan tekanan diastolik berkisar antara 60-90 mmHg. Satuan yang digunakan yaitu mmHg, singkatan dari millimeter hydrargium. Sebabnya adalah air raksa yang digunakan dalam salah satu jenis tensimeter yang paling akurat hasil pengukurannya.

Jenis Tensimeter Aneroid

Sebagai salah satu peralatan medis terpenting, tensimeter harus dapat melakukan pengukuran yang benar. Pengukuran yang benar akan menghasilkan bacaan yang akurat sehingga intervensi yang dilakukan dokter pun akan sesuai dan tepat sasaran.

Ada 3 jenis tensimeter yang dikenal dalam dunia kedokteran dan dipakai dalam fasilitas kesehatan. Jenis-jenis tensimeter tersebut adalah:

  1. Tensimeter Air Raksa
  2. Tensimeter Aneroid
  3. Tensimeter Digital

Dari ketiga tensimeter tersebut, tensimeter aneroid adalah jenis yang paling sering ditemui di banyak fasilitas kesehatan.

Perbandingan Antara Ketiga Tensimeter

  1. Tensimeter air raksa

Tensimeter yang pertama adalah tensimeter air raksa. Seperti pada namanya, tensimeter ini menggunakan air raksa sebagai penunjuk pada manometernya. Tensimeter jenis ini merupakan tensimeter konvensional yang sudah jarang digunakan.

Akurasi tensimeter air raksa adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan dua jenis lainnya. Akan tetapi air raksa berdampak buruk bagi manusia.

  1. Tensimeter aneroid

Tensimeter aneroid lebih aman dari yang pertama karena menggunakan jarum mekanik pada manometernya. Keunggulan lain adalah ukurannya yang lebih ringkas sehingga lebih mudah dibawa kemana-mana. Tensimeter jenis ini harus dikalibrasi secara berkala agar keakuratannya tetap terjaga.

  1. Tensimeter digital

Jenis terakhir adalah tensimeter digital yang menampilkan hasil ukur secara otomatis. Jenis ini adalah tensimeter yang paling praktis bahkan untuk orang-orang non medis sekalipun. Tetapi kelemahannya ada pada akurasi tensimeter digital yang paling rendah di antara ketiga jenis tensimeter, juga harganya yang lebih mahal.

Tensimeter Aneroid Lebih Aman Daripada Tensimeter Air Raksa

Dari segi keamanan, tensimeter aneroid jelas lebih aman karena menggunakan jarum mekanik sebagai penunjuk pada manometer. Jika terjadi kontak dengan manusia, air raksa bersifat toksik yang dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan, pencernaan, bahkan terhadap ginjal.

Selain itu, tensi meter aneroid lebih ringan daripada tensi meter air raksa. Ukurannya yang lebih ringkas membuat tensimeter aneroid tidak membutuhkan banyak ruang dalam tas yang kamu bawa.

Tensimeter Aneroid Lebih Akurat dan Lebih Terjangkau Daripada Tensimeter Digital

Dibandingkan dengan tensimeter digital, tensimeter aneroid memiliki akurasi yang lebih tinggi. Dengan melakukan kalibrasi secara berkala, juga cara pengukuran yang benar, akurasi tensimeter aneroid ini bisa selalu terjaga.

Tensimeter jenis ini juga lebih terjangkau daripada tensimeter digital. Karena itulah tensimeter jenis ini paling banyak dijumpai di berbagai fasilitas kesehatan.

Mendapatkan Hasil Pengukuran Akurat pada Tensimeter Aneroid

Mendapatkan Hasil Pengukuran Akurat pada Tensimeter Aneroid

Melihat perbandingan di atas, tensimeter aneroid merupakan pilihan terbaik dari segi keamanan dan harga yang terjangkau. Akan tetapi, akurasi menjadi hal yang tidak bisa ditolerir untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, berikut cara agar kamu bisa mendapatkan hasil pengukuran akurat pada tensimeter aneroid.

  1. Lakukan kalibrasi secara berkala.

Tensimeter aneroid merupakan alat ukur analog. Agar hasil pengukurannya selalu akurat, harus dilakukan kalibrasi terhadap alat ukur ini dengan cara membandingkannya terhadap standar ukur menggunakan alat kalibrasi DPM (Digital Pressure Meter).

  1. Perhatikan cara pengukuran

Cara pengukuran juga menentukan akurasi pengukuran tensimeter aneroid. Yang perlu diperhatikan adalah pemasangan manset tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur. Manset dipasang pada lengan yang dilakukan pengukuran sama tinggi dengan letak jantung, sekitar 2-3 jari dari lipat siku.

  1. Anjuran kepada pasien yang ingin diperiksa

Selain itu, terhadap pasien diberikan waktu 5 menit untuk beristirahat sebelum pengukuran. Pasien pun dianjurkan untuk tidak merokok, tidak makan, mengonsumsi kafein dan minuman beralkohol setidaknya 30 menit sebelumnya. Saluran kemih yang penuh juga akan memengaruhi tekanan darah sehingga pasien harus buang air seni dulu.

Pasien juga perlu bersikap tenang untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Ajak pasien bicara untuk menenangkannya jika ia terlihat gelisah, karena stress bisa menaikkan denyut jantung.

  1. Gulung lengan baju pasien

Untuk hasil yang akurat, alat pemeriksa tekanan perlu ditempelkan langsung menyentuh kulit. Karenanya, minta pasien menggulung lengan baju sampai ke atas siku apalagi jika pakaian yang dipakai terlalu tebal.

Kamu juga bisa mengulangi pengukuran dengan jeda 2-3 menit untuk mendapatkan hasil yang paling akurat.

Kesimpulan

Sebagai alat pemantau tekanan darah, kualitas tensimeter harus diperhitungkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu caranya adalah dengan memilih tensimeter yang memiliki paling banyak kelebihan.

Dengan membaca dan memerhatikan informasi di atas, jenis tensimeter aneroid adalah pilihan terbaik dari ketiga jenis tensimeter yang ada. Jenis ini memang tidak sempurna. Akan tetapi bisa menjadi pilihan utama dengan memperhatikan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaganya selalu dalam kondisi terbaik.

Tensimeter Mengenal Fungsi Tensimeter Aneroid dalam Dunia Medis

Mengenal Fungsi Tensimeter Aneroid dalam Dunia Medis

piccapon,
December 21, 2022

Tekanan darah sangat menentukan kondisi kesehatan kamu. Untuk memantaunya, diperlukan sebuah peralatan medis yang disebut tensimeter. Berikut ini saya akan membahas fungsi tensimeter aneroid.

Tekanan darah merupakan tekanan yang dialami aliran darah ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Darah dari jantung dipompakan ke seluruh tubuh dengan tekanan yang disebut dengan systole. Sementara darah dari tubuh yang dialirkan ke jantung dengan tekanan yang disebut diastole.

Kisaran normal tekanan darah pada manusia memungkinkan kondisi optimal untuk menjalani hidupnya. Kisaran tersebut berada pada 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik.

Fungsi Tensimeter Aneroid dalam Dunia Medis

Sphygmomanometer atau Tensimeter merupakan peralatan medis yang tidak asing bagi semua orang. Semua fasilitas kesehatan wajib memiliki alat ini. Karena hampir di semua pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan tekanan darah selalu dilakukan oleh dokter maupun tenaga medis lainnya.

Tensimeter berasal dari dua kata yaitu tensi dan meter. Tensi (atau tension dalam bahasa Inggris) berarti tekanan, sedangkan meter berarti ukuran. Alat ukur tekanan darah ini pasti dijumpai dalam semua fasilitas kesehatan mulai dari klinik dokter swasta, praktik bidan, puskesmas, rumah sakit, maupun fasilitas medis lainnya. Tensimeter menjadi komponen dasar dalam setiap pemeriksaan.

Agar berfungsi sesuai dengan peruntukannya, tensimeter harus memiliki semua bagian yang dibutuhkan yang terdiri dari manset, manometer, balon pompa lateks, selang penghubung atau tabung, dan stetoskop.

Bagaimana tekanan darah dihasilkan?

Darah manusia merupakan cairan dalam jaringan tubuh yang berfungsi terutama untuk mengangkut oksigen dan zat gizi yang diperlukan oleh sel-sel tubuh manusia. Di sinilah jantung berperan amat penting untuk memompakan darah agar mengalir ke seluruh tubuh manusia.

Ketika otot jantung kontraksi, darah dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh dengan tekanan yang disebut tekanan sistolik. Saat jeda, yaitu ketika otot jantung mengendur sebelum kontraksi berikutnya, darah dari seluruh tubuh mengalir masuk dengan tekanan yang disebut tekanan diastolik.

Cara Kerja Tensimeter Aneroid

Hal yang pertama kali dilakukan ketika dokter akan memeriksa tekanan darahmu adalah melilitkan manset yang berupa sehelai kain persegi panjang, pada bagian lengan atasmu. Manset ini akan menggembung terisi udara yang dipompakan oleh dokter dengan balon lateks, lalu lengan atasmu akan tertekan.

Ketika itulah jarum penunjuk manometer akan bergerak ke kanan (naik). Posisi lengan yang diperiksa sejajar dengan posisi jantung. Karena, tensimeter bekerja mengacu pada mekanisme laju aliran darah yang dipompa oleh jantung.

Dokter akan memantau denyut pada lengan dengan meletakkan stetoskop di bawah manset tensimeter. Ia akan mendengarkan suara Korotkoff lewat stetoskop dan menentukan tekanan darahmu.

Mengapa tensimeter harus akurat dalam pembacaannya?

Mengapa tensimeter harus akurat dalam pembacaannya

Tekanan darah merupakan kondisi vital bagi kesehatan manusia. Tekanan darah di luar batas normal akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Gejala yang dialami ketika tekanan darahmu tinggi di antaranya sakit kepala, sesak napas, sakit dada, dan sebagainya.

Sementara jika tekanan darahmu rendah, gangguan yang mungkin terjadi di antaranya ialah pusing, cepat lelah, dan mata berkunang. Hasil pemeriksaan tekanan darah akan menentukan intervensi yang akan dokter berikan untuk mengatasi kondisi pasien. Jadi, kamu bisa bayangkan akibat tensi meter yang tidak akurat.

Jika tensimeter tidak membaca secara akurat, maka diagnosa dokter menjadi tidak tepat. Dengan demikian, intervensi yang dilakukan pun menjadi tidak tepat. Jika ini terjadi, maka kemungkinan akan memperparah kondisi dan gejala yang dialami pasien.

Kondisi Penentu Akurasi Tensimeter Aneroid

Tensimeter sebagai alat pengukur harus dijaga kualitasnya. Karena itu perlu dilakukan pemeliharaan untuk menjaga akurasinya dalam mengukur tekanan darah. Dan, tensimeter aneroid merupakan alat ukur manual.

Setelah digunakan dalam waktu tertentu, kondisi beberapa komponen yang membuat alat ini bekerja bisa menurun. Agar mengembalikan performa pada kondisi asal, tensimeter aneroid memerlukan kalibrasi secara berkala terhadap manometernya.

Akurasi tensi meter juga dipengaruhi oleh cara pengukuran. Sebelum diperiksa, instruksikan pasien agar beristirahat minimal selama 5 menit. Lalu, letak manset harus pada 2-3 jari dari lipat siku untuk memeriksa lengan yang posisinya sejajar dengan letak jantung. Selain itu, lilitan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur.

Perbandingan Tensimeter Aneroid dengan Tensimeter Air Raksa

Perbedaan yang paling jelas antara tensimeter aneroid dengan tensimeter air raksa pada bentuk atau ukurannya. Tensimeter air raksa berukuran lebih besar karena manometer berbentuk persegi panjang dengan casing sebagai wadah manometer.

Selain itu alat penunjuk dalam manometer. Tensimeter aneroid menggunakan jarum sedangkan tensimeter air raksa, seperti namanya, menggunakan air raksa. Air raksa atau merkuri merupakan logam cair berbahaya. Sifatnya toksik saat terjadi kontak dengan manusia.

Jika manometer yang memuat air raksa pecah, kemungkinan kontak inilah yang bisa menimbulkan bahaya atau gangguan kesehatan. Bahaya tersebut di antaranya adalah gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, gangguan pada kulit bahkan gangguan pada ginjal.

Penutup

Jika kamu ingin kualitas hidup yang baik, maka kamu perlu memantau tekanan darah secara teratur agar selalu dalam kisaran normal. Tensimeter aneroid berfungsi untuk mengukur tekanan darahmu dalam pemeriksaan kesehatan.

Fungsi tensimeter aneroid akan optimal jika selalu dalam kondisi terbaik. Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan yang tepat secara berkala. Salah satu caranya adalah kalibrasi teratur terhadap manometer sebagai alat yang menunjukkan hasil pemeriksaan tekanan darah tersebut.

Tensimeter Mengenal Bagian-bagian Tensimeter Aneroid

Mengenal Bagian-bagian Tensimeter Aneroid

piccapon,
December 21, 2022

Sphygmomanometer adalah peralatan medis yang lebih kita kenal dengan nama tensimeter. Salah satu tensimeter yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran saat ini adalah tensimeter aneroid. Lalu apa saja bagian-bagian tensimeter aneroid yang perlu kamu ketahui?

Seperti namanya, tensimeter berfungsi sebagai pengukur tekanan darah. Tekanan darah merupakan tekanan yang dialami aliran darah ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Kamu perlu mengetahui tekanan darahmu untuk memelihara kesehatan.

Tekanan darah normal manusia dewasa seharusnya antara 100-130mmHg  untuk tekanan sistolik dan antara 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik. Bila tekanan darahmu di luar kisaran yang tersebut di atas, maka kamu mengalami tekanan darah rendah atau tekanan darah tinggi. Kedua kondisi tersebut akan mengganggu kesehatan dan kualitas hidup kamu.

Bagian-bagian Tensimeter Aneroid

Untuk memeriksa tekanan darah, peralatan tensimeter aneroid memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi yang berbeda. Bagian-bagian yang harus terdapat dalam sebuah tensimeter aneroid adalah:

  1. Manset
  2. Balon pompa lateks
  3. Manometer – meteran tekanan
  4. Selang penghubung
  5. Stetoskop

Sedangkan masing-masing fungsi dari bagian-bagian tersebut akan dibahas di bawah ini.

Manset

Manset adalah pengikat lengan yang dirancang sedemikian rupa sehingga udara dapat masuk ke dalamnya. Saat dokter akan memeriksa tekanan darahmu, ia akan melilitkan manset, yaitu sehelai kain persegi panjang, pada bagian lengan atasmu. Posisi lengan yang diperiksa sejajar dengan posisi jantung.

Agar menghasilkan bacaan yang akurat, lilitan tidak boleh terlalu kendur atau pun terlalu longgar. Selain itu, akurasi tensimeter juga akan terganggu oleh gerakan tubuh pasien.

Manset yang akan menampung udara yang dipompakan oleh bulb melalui selang lateks, terus mengembang sesuai dengan pemompaan udara yang dilakukan oleh dokter. Lalu manset akan mengempis sendiri begitu dokter menghentikan pemompaan. Fungsi manset adalah memberikan tekanan pada area lengan atasmu sehingga laju aliran darah akan terdeteksi dengan mudah.

Balon Pompa Lateks

Balon pompa lateks merupakan komponen penting pada tensimeter. Karena, bagian berbentuk bulat oval ini berfungsi untuk memompa udara menuju manset. Balon pompa yang juga disebut bola tensi riester ini dibuat seukuran genggaman tangan untuk memudahkan penggunaan.

Terdapat kenop pada leher pompa sebagai pengatur aliran udara dalam selang. Katup inlet pada kenop berfungsi menghisap udara dari luar. Udara akan dipompakan kepada manset hingga tekanan 180 mmHg.

Udara keluar dari balon pompa melalui saluran output. Kenop akan diputar perlahan untuk membuang udara hingga tekanan mencapai 3mmHg untuk dilakukan pembacaan. Setelah itu udara dalam manset akan dikeluarkan semua dan pemeriksaan selesai dilakukan.

Manometer

Manometer atau meteran tekanan merupakan skala atau penunjuk angka yang dapat kita lihat untuk mengamati besarnya tekanan darah pasien yang diperiksa. Dalam tensimeter aneroid, manometer berupa benda bulat seperti kepala arloji atau kompas dengan jarum sebagai penunjuk tekanan.

Manometer pada tensimeter berfungsi untuk menunjukkan tekanan darah hasil pemeriksaan. Jarum pada manometer akan bergerak-gerak saat udara dipompakan ke dalam manset tensimeter. Untuk hasil yang akurat, jarum harus selalu menunjukkan tepat pada angka 0 sebelum dilakukan pemeriksaan.

Selang Penghubung

Tensimeter aneroid dilengkapi dengan 2 buah selang lateks kecil. Selang pertama menghubungkan balon pompa lateks dengan manset. Pada saat dokter memompa balon pompa, udara mengalir melalui selang pertama ini dan membuat manset mengembang.

Sedangkan selang kedua menghubungkan manset dengan manometer. Setelah melalui manset, udara akan mengalir dari manset menuju manometer yang membuat jarum akan bergerak-gerak saat dokter melakukan pemompaan.

Stetoskop

Bagian terakhir yang tidak kalah penting dalam tensimeter adalah stetoskop. Stetoskop merupakan peralatan medis yang hampir selalu digunakan dokter saat memeriksa pasien. Fungsinya adalah mendengarkan jenis dan suara-suara dari dalam tubuh pasien, seperti mendengarkan detak jantung, suara dalam usus, maupun paru-paru pasien.

Dalam pemeriksaan tekanan darah, kepala stetoskop akan diletakkan di bawah manset. Tepatnya, pada area arteri brachialis, yaitu sisi dalam lengan kamu. Bagian diafragma yang berupa lingkaran membran tipis pada kepala stetoskop akan mendengarkan bunyi dengan frekuensi tinggi.

Melalui stetoskop, dokter mendengarkan suara Korotkoff dan akan mencatat hasil pengukuran sistol/diastol.

Kelebihan Tensimeter Aneroid

Tensimeter aneroid menggunakan jarum sebagai penunjuk pada manometer. Tensimeter ini lebih aman daripada tensimeter air raksa. Air raksa atau merkuri yang digunakan sebagai penunjuk bacaan tekanan darah merupakan logam cair berbahaya.

Air raksa bersifat toksik jika terjadi kontak dengan manusia. Jika manometer yang memuat air raksa pecah, kemungkinan kontak inilah yang mengakibatkan gangguan kesehatan.

Kelebihan lainnya adalah lebih mudah dibawa kemana-mana. Ukuran tensimeter aneroid relatif ringkas hingga tidak memerlukan ruang besar di dalam tas.

Akurasi Tensimeter Aneroid

Namun yang harus diingat, tensimeter aneroid merupakan alat ukur manual. Dan, seperti alat ukur manual lainnya, tensimeter aneroid memerlukan kalibrasi secara berkala. Ini dilakukan untuk menjaga akurasinya dalam mengukur tekanan darah.

Selain itu cara pengukuran juga perlu diperhatikan. Manset dipasang pada lengan yang dilakukan pengukuran sama tinggi dengan letak jantung, sekitar 2-3 jari dari lipat siku. Berikan waktu 5 menit kepada pasien untuk beristirahat sebelum dilakukan pengukuran.

Penutup

Tekanan darah merupakan hal penting yang menentukan kondisi kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kamu perlu memantau tekanan darah secara teratur agar selalu dalam kisaran normal. Sebagai alat pemantau tekanan darah, diperlukan tensimeter berkualitas untuk menghasilkan bacaan tekanan darah yang akurat.

Oleh karena itu, tensimeter aneroid perlu selalu dalam kondisi terbaik. Salah satu cara memeliharanya adalah dengan melakukan kalibrasi secara berkala terhadap manometer jarum sebagai salah satu dari bagian-bagian tensimeter aneroid.

Tensimeter Tensimeter Aneroid Adalah Tensimeter Tanpa Merkuri

Tensimeter Aneroid Adalah Tensimeter Tanpa Merkuri

piccapon,
December 21, 2022

Tensimeter aneroid adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah secara manual, tanpa perlu melibatkan penggunaan zat merkuri. Dulu, alat pengukur tekanan darah yang paling konvensional adalah tensimeter merkuri, yang terdiri dari manset pompa manual yang dipasang ke tabung berisi merkuri.

Alat pengukur tekanan darah yang menggunakan cairan merkuri sudah menjadi pilihan pasti selama bertahun-tahun, dan memang masih menjadi “standar emas” untuk pemeriksaan tekanan darah. Namun, karena merkuri termasuk sebagai zat kimia yang berbahaya, penggunaan zat tersebut mulai dikurangi terutama di dunia medis. Itulah sebabnya sekarang tersedia tensimeter aneroid.

Tensimeter Aneroid Adalah Alat Ukur Tekanan Darah Manual

Arti kata aneroid adalah “tanpa cairan”, karena tidak ada penggunaan cairan merkuri pada alat ini. Tensimeter aneroid biasanya terdiri dari bola pompa serta alat pengukur yang dilekatkan pada manset menggunakan selang. Untuk menghindari hasil bacaan yang salah, alat tersebut perlu dikalibrasi ulang sebelum pemakaian.

Di dalam tensimeter ini terdapat alat pegas dan lapisan logam yang dapat mengubah sinyal dari manset dan menggerakkan jarum yang ada pada alat pengukur. Itulah sebabnya tensimeter ini tidak membutuhkan cairan. Karena tidak ada cairan dalam tensimeter ini, alat ini jadi dianggap memiliki mobilitas yang tinggi. Tensimeter aneroid dapat dipindahkan dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain.

Selain itu, tensimeter aneroid bisa dipasang di dinding. Lebih ringkas apabila dibandingkan dengan tensimeter merkuri yang harus disimpan di tempat yang rata agar merkuri tetap berada di tempatnya, karena pengangkutannya berisiko mempengaruhi keakuratannya.

Namun memang, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tensimeter aneroid harus dikalibrasi secara rutin. Kalibrasi tensimeter aneroid diperlukan karena seringkali jarum pengukur tidak sepenuhnya berhenti pada angka nol. Tentunya, jika tidak dikalibrasi terlebih dahulu, alat dapat memberikan hasil yang tidak akurat.

Tipe-Tipe Tensimeter Aneroid

Tipe-Tipe Tensimeter Aneroid

Ada berbagai jenis tensimeter aneroid tergantung dari penggunaannya. Jenis-jenisnya termasuk tensimeter aneroid saku, tensimeter aneroid telapak tangan, dan tensimeter aneroid bentuk jam.

Tensimeter aneroid tipe saku adalah versi tensimeter aneroid yang paling populer. Penyebabnya adalah desainnya yang ringkas, mudah dibawa, dan harganya terbilang rendah. Versi yang satu ini sangat sering digunakan oleh mahasiswa kedokteran dan perawat.

Tensimeter aneroid telapak tangan lebih populer digunakan layanan medis darurat yang cenderung memerlukan manset dengan berbagai ukuran. Bola pompanya dan jarum pengukurnya dirancang supaya mudah untuk dipegang dengan satu tangan. Pada versi yang ini juga sangat mudah untuk mengganti ukuran manset yang berbeda sesuai kebutuhan ketika ada situasi darurat.

Untuk tensimeter aneroid bentuk jam biasanya lebih digunakan di klinik dokter, rumah sakit, atau panti jompo. Tensimeter versi ini memiliki dial yang lebih besar yang dapat dilihat dari kejauhan. Alat pengukurnya dapat dipasang di dinding, di meja, atau dipasang ke rangka portable dengan roda sehingga mudah dipindah-pindahkan.

Cara Kerja Tensimeter Aneroid

Cara Kerja Tensimeter Aneroid

Tensimeter aneroid mengukur tekanan darah dengan memberikan tekanan pada manset yang dililitkan di lengan pasien. Kemudian, tekanan sistolik dan diastolik yang dihasilkan oleh aliran darah arteri yang sudah ditekan didengarkan menggunakan stetoskop.

Secara umum, prinsip utama di balik kerja tensimeter adalah tekanan di kantung manset sama dengan tekanan arteri di bawah manset. Tekanan darah biasanya diukur pada arteri brakialis karena arteri tersebut merupakan pembuluh darah utama di lengan atas. Prinsip ini tetap digunakan pada tensimeter aneroid.

Pertama-tama, manset dililitkan ke sekitar lengan atas pasien dan dipompa sampai arteri brakialis tertekan dan aliran darah terhenti. Gunakan stetoskop untuk mengetahui apabila aliran darah sudah berhenti atau belum. Setelah aliran darah berhenti, secara perlahan udara dalam manset dikeluarkan untuk melepaskan tekanan. Aliran darah akan menghasilkan getaran di sekitar jaringan pembuluh, dan getaran ini dapat didengarkan menggunakan stetoskop.

Ketika menggunakan tensimeter aneroid, kamu perlu mencatat angka yang ditunjukkan jarum saat bunyi pertama terdengar, karena ini adalah angka untuk tekanan sistolik. Untuk tekanan diastoliknya, catatlah angka yang ditunjukkan jarum saat suara getaran mulai menghilang.

Tensimeter Aneroid: Ringkas dan Ramah Lingkungan

Tensimeter Aneroid - Ringkas dan Ramah Lingkungan

Tensimeter aneroid dapat digunakan sebagai pemeriksa tekanan darah yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan tensimeter merkuri. Zat tersebut dianggap sebagai polutan beracun yang jika dilepaskan ke lingkungan bisa terakumulasi dalam sedimen dan mengkontaminasi makanan. Kontak langsung dengan merkuri juga dapat membahayakan kesehatan, karena menghirup uap merkuri dapat mengganggu sistem saraf, paru-paru, serta ginjal.

Selain itu, tensimeter aneroid memiliki bentuk yang lebih ringkas dan kecil dibandingkan tensimeter merkuri. Karena tidak memerlukan tabung penyimpan merkuri, tensimeter aneroid yang hanya terdiri dari manset, selang, pompa, serta jarum pengukur dapat dilipat dan disimpan dalam tas serut.

Memang, perbedaan yang ada antara tensimeter aneroid dan digital adalah kemudahan penggunaannya. Sedikit sulit dalam mengoperasikan tensimeter aneroid karena penggunaannya yang manual, dimulai dari pemompaan manset hingga penghitungan tekanan sistolik dan diastolik. Namun, bagi kamu yang memerlukan alat pengukur tensi dengan harga relatif ramah, maka tensimeter aneroid bisa menjadi opsi pertama.

Tidak hanya itu, tensimeter aneroid dianggap dapat memberikan hasil bacaan yang lebih akurat dibandingkan dengan versi digital, karena perhitungan tekanan dilakukan secara manual melalui suara getaran yang didengarkan di stetoskop. Selama kalibrasi pada tensimeter aneroid rutin dilakukan, maka hasil yang akan diberikan alat cukup tepat.

Akhir Kata

Tensimeter aneroid adalah alat yang dapat digunakan untuk memantau tekanan darah. Alat ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan pendahulunya, yang melibatkan merkuri dalam pengukurannya. Karena tidak memerlukan tabung untuk menyimpan merkuri, tensimeter aneroid jadi lebih praktis untuk dibawa ke berbagai tempat. Faktor harganya juga lebih murah apabila dibandingkan dengan tensimeter merkuri dan digital.

©2023 Piccapon