Skip to content
piccapon Piccapon

Web Informasi Favoritmu sejak 2021

  • HOME
  • Tensimeter
  • Privacy Policy
piccapon
Piccapon

Web Informasi Favoritmu sejak 2021

Tensimeter Beginilah Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa yang Tepat

Beginilah Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa yang Tepat

piccapon,
December 21, 2022

Dengan perkembangan dunia kesehatan yang semakin menakjubkan, tidak mengherankan ada beberapa alat konvensional yang semakin ditinggalkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu dari alat konvensional itu adalah tensimeter air raksa, namun hal itu bukan berarti alat ini hilang sepenuhnya di dunia. Masih ada masyarakat dan dokter yang memakai alat ini, dan untuk mengetahui lebih lanjut simaklah artikel mengenai cara menggunakan tensimeter air raksa berikut.

Cara Menggunakan Tensimeter Air Raksa

Ketika ingin menggunakan tensimeter, kita tidak boleh menggunakannya dengan sembarangan karena hal itu kemungkinan besar akan merugikan diri kita sendiri. Perlu kehati-hatian yang tinggi sehingga nantinya tensimeter itu dapat menampilkan nilai tekanan darah yang akurat dan tidak menimbulkan efek samping apa pun. Untuk itu, berikut adalah petunjuk cara penggunaannya yang tepat:

  1. Pertama-tama, kamu harus membuka bagian valve on/off terlebih dahulu. Pada skala yang ada di dalam air raksa, angka yang ditunjukkan adalah angka 0 (nol) dan nantinya angka tersebut akan berubah sendiri secara otomatis.
  2. Kemudian, pasangkan manset pada lengan, dan biasanya manset ini akan dipasangkan pada lengan sebelah kiri. Pastikan untuk merekatkan manset dengan erat namun tidak terlalu menyesakkan sehingga bisa melihat sendiri tekanan darah yang nantinya akan muncul.
  3. Kemudian, tutup bagian valve pembuangan yang ada di dalam bulb.
  4. Pompalah bola tensi atau bulb dengan cara menekan bola kecil itu selama beberapa kali. Lakukan hal ini berulang hingga air raksa naik dan mencapai nilai maksimal atau nilai batas atas.
  5. Setelah itu, buka valve pembuangan yang ada di dalam bulb secara pelan-pelan. Jangan lupa untuk melakukan hal ini sambil mendengarkan denyut nadi secara bersamaan menggunakan stetoskop.
  6. Lalu, nantinya akan muncul sejumlah angka tertentu yang bisa dilihat secara langsung. Catatlah skala angka yang ditunjukkan di permukaan air raksa tadi dengan baik sehingga tidak lupa dengan seberapa tinggi tekanan darah yang dimiliki.
  7. Apabila sudah selesai melakukan proses pengukuran, perhatikan pula cara melepaskan tensimeter ini. Pertama, lepaskan manset yang sebelumnya sudah direkatkan pada lengan seseorang lalu keluarkan seluruh udara yang tadi masuk ke dalam manset dengan cara menekan manset tersebut hingga bisa kempes lagi.
  8. Miringkan tensimeter ke kanan dan ke kiri sehingga air raksa tadi masuk ke dalam tabung air raksa lagi. Hal ini harus dilakukan agar air raksa tidak masuk ke dalam kaca pengukur sehingga menghalangi kita untuk membaca skala tensimeter.
  9. Lalu, pindahkan valve on/off dan ganti menuju posisi off sehingga tensimeter dapat mati secara sepenuhnya.
  10. Kemudian, tutuplah kotak tensimeter dan pastikan bahwa peletakan tensimeter pada kotak memang sudah sesuai. Usahakan tidak ada selang yang terjepit di dalamnya atau kaca pengukur tidak terkena valve pembuangan.

Cara Memelihara Tensimeter Air Raksa

Cara Memelihara Tensimeter Air Raksa

Selain memahami cara memakai tensimeter air raksa, mengetahui cara tepat untuk memelihara tensimeter air raksa juga termasuk hal yang sangat penting. Sebab, apabila tensimeter air tidak dipelihara dengan baik, maka nantinya kita tidak bisa memakai tensimeter dalam waktu yang lama karena cepat rusak. Untuk mengetahui cara memelihara tensimeter ini, berikut ini adalah beberapa caranya yang sangat praktis untuk dipraktikkan sendiri.

1. Memelihara Kaca

Pertama, cobalah untuk membersihkan kaca yang ada di berbagai macam bagian tensimeter air raksa. Hal ini dilakukan agar tensimeter dapat terbebas dari kotoran dan debu yang mengganggu kebersihan tensimeter. Apabila terlalu banyak kotoran dan debu yang menempel pada kaca, kemungkinan besar hal itu akan membuat bakteri berbahaya muncul pada tensimeter sehingga usahakan untuk rutin membersihkan kaca tersebut.

2. Memelihara Katup

Selanjutnya, bersihkanlah bagian katup tensimeter air raksa dengan baik. Proses pembersihan katup ini bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan kapas yang sudah diberikan beberapa tetesan alkohol. Selanjutnya, lepaslah filter yang ada di dalam katup tadi sehingga bisa membersihkannya dengan lebih mudah.

3. Memelihara Kaca Pengukur

Salah satu bagian dari tensimeter air raksa yang sering luput dari perhatian adalah kaca pengukur pada tensimeter. Kaca pengukur ini berguna untuk membantu kita melihat angka yang nantinya akan muncul pada tensimeter air raksa. Kaca ini juga tidak boleh dilupakan begitu saja, sebab kita juga harus membersihkannya secara rutin dan terus menerus. Pastikan untuk memelihara kebersihan dari kaca pengukur tensimeter agar selalu bersih dan terhindar dari kotoran dan memudahkan kita untuk membaca skala yang sudah ada.

4. Memelihara Manset

Pemeliharaan yang terakhir ini sebenarnya tidak terlalu krusial, namun kita juga harus tetap memperhatikan kondisi manset. Manset menjadi bagian yang paling sering bersentuhan dengan orang lain dan terkadang gesekan antara manset dan pakaian membuatnya kehilangan tekstur dari bahan aslinya. Terlebih, manset terbuat dari kain yang khusus dan tidak boleh menggunakan bahan yang sembarangan.

Apabila manset ternyata kotor, maka cobalah untuk mencuci manset tersebut dengan berhati-hati. Usahakan untuk membersihkannya secara perlahan sehingga kualitas bahan dasar dari manset akan selalu terjaga dengan baik dan tidak gampang rusak.

Begitulah cara memelihara dan cara menggunakan tensimeter air raksa yang bisa kamu perhatikan. Jika memiliki tensimeter air raksa sendiri di rumah, pastinya kita bisa menghitung tekanan dengan lebih mudah lagi. Akan tetapi, usahakan untuk menggunakan alat ini dengan bantuan orang yang sudah ahli agar hasil penghitungan tekanan darah yang muncul memang tepat.

Tensimeter Mengenal Pengertian dari Tensimeter Air Raksa

Mengenal Pengertian dari Tensimeter Air Raksa

piccapon,
December 21, 2022January 5, 2023

Tensimeter merupakan suatu alat yang kita gunakan untuk mengetahui tekanan darah yang kita miliki. Ada beberapa jenis tensimeter, salah satunya adalah tensimeter air raksa yang memakai air raksa dalam proses mencari tekanan darah. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tensimeter ini, simaklah beberapa penjelasan berikut.

Pengertian Tensimeter Air Raksa

Pengertian Tensimeter Air Raksa

Tekanan darah adalah salah satu faktor yang sangat penting pada sistem sirkulasi tubuh kita, dan nilai tekanan darah ini akan sangat bervariasi tergantung pada beberapa hal. Mulai dari emosi, stres, aktivitas fisik, dan keadaan. Berdasarkan sejarah, alat untuk menghitung tekanan darah ini pertama kali ditemukan oleh seorang dokter dari Austria bernama Samuel Siegfried Karl Ritter von Basch pada tahun 1881.

Dalam perkembangan dunia kesehatan modern, tensimeter pun semakin berkembang dengan lebih masif lagi. Tensimeter merkuri yang paling sering digunakan di dunia kesehatan saat ini terdiri atas manset yang dapat dihubungkan dengan sebuah tabung panjang yang berisi cairan merkuri atau air raksa. Umumnya, tensimeter jenis ini memakai skala suhu Fahrenheit dan Celsius.

Tensimeter merkuri merupakan jenis tensimeter konvensional yang sebenarnya cukup jarang dipakai lagi di luar negeri. Hal itu disebabkan karena dokter atau ahli kesehatan menganggap bahwa air raksa pada alat ini cenderung tidak aman untuk digunakan dan lebih menganjurkan menggunakan tensimeter digital atau jenis yang lainnya.

Tensimeter merkuri memerlukan suatu stetoskop sehingga bisa mendengar bunyi suara tekanan diastolik dan sistolik pada jantung. Dahulu, tensimeter dianggap sebagai tensimeter yang memiliki standar emas. Sebab, merkuri atau raksa merupakan salah satu unsur yang dianggap mampu menunjukkan hasil tekanan darah yang akurat.

Bahkan, ada beberapa alat kesehatan lainnya yang juga turut serta memakai air raksa untuk menghitung sesuatu. Kini, lebih banyak dokter kesehatan di dunia yang mengganti air raksa dengan instrumen yang lain seperti aneroid dan manometer elektronik. Akan tetapi, sekarang juga masih ada beberapa tensimeter merkuri yang dijual dengan bebas di toko-toko tertentu.

Bagian-Bagian Tensimeter Merkuri

Bagian-Bagian Tensimeter Merkuri

Pada tensimeter ini, terdapat beberapa bagian tertentu yang memiliki fungsinya masing-masing. Bagian itu akan sangat berguna untuk membantu kita agar bisa memahami dan mengetahui dengan jelas berapa tekanan darah yang kita miliki. Untuk memahami tentang bagian tensimeter air raksa, simaklah penjelasan yang ada di bawah ini.

1. Manset

Bagian pertama yang bisa ditemukan pada tensimeter merkuri adalah manset. Manset adalah alat yang berguna untuk mengikat lengan pada orang yang ingin diketahui tekanan darahnya berapa. Biasanya proses pelekatan pada lengan ini dilakukan dengan tidak terlalu erat dan tujuannya adalah untuk menekan pembuluh darah saja.

Dengan melakukan penekanan pada pembuluh darah, maka pembuluh tersebut akan semakin mudah untuk dimasuki dengan udara. Udara yang digunakan untuk memompa tersebut berasal dari bagian pompa atau bulb. Ketika lengan sedang dipompa menggunakan alat ini, maka kamu akan dianjurkan untuk tidak boleh bergerak terlalu banyak agar dokter dapat melakukan proses penghitungan tekanan darah dengan lebih cepat.

2. Pemompa atau Bulb

Bagian yang selanjutnya adalah keberadaan pemompa atau bola tensi (bulb). Disebut sebagai bola tensi karena memang bentuknya yang bundar dan bulat sehingga dokter dapat memompa dengan lebih muda daripada menggunakan bentuk yang lainnya. Bola ini juga berasal dari bahan yang elastis karena terbuat dari bahan karet.

Fungsi utama dari bulb adalah agar bisa memompa udara menuju ke dalam manset. Selanjutnya, manset tersebut akan mengembang dengan sendiri sehingga pembuluh akan tertekan. Dengan begitu, tekanan tersebut akan terbaca pada skala tekanan darah sesuai yang diinginkan. Pada tensimeter yang lain seperti tensimeter digital tidak ada bola tensi sebab alat tersebut dapat terpompa secara otomatis.

Di bagian pemompa atau bulb ini terdapat beberapa bagian lain, yakni:

  • Valve pembuangan yang berguna untuk memberikan ruang udara dari manset ketika sedang melakukan pengukuran.
  • Valve output, valve yang di dalamnya terdapat filter dan berguna untuk mengeluarkan udara yang berasal dari dalam
  • Valve inlet yang berfungsi untuk menghisap udara yang berasal dari luar.

3. Selang Aliran Udara

Bagian selanjutnya yang bisa ditemukan adalah bagian selang aliran udara. Tentunya, selang yang satu ini menjadi bagian yang berguna untuk mengalirkan udara yang nantinya akan diarahkan menuju ke manset. Pada umumnya, panjang selang aliran udara untuk alat pengukur tekanan darah ini tidak terlalu panjang.

Panjang dari selang tersebut terkadang hanya mencapai beberapa centimeter saja, sebab fungsi utamanya memang agar bisa mengalirkan udara dengan cepat. Selain itu, selang itu dibuat menjadi pendek agar ketika melakukan proses penekanan pada lengan, dokter tidak perlu harus repot-repot lagi dan pasien dapat mengulurkan lengan mereka di atas meja saja untuk melakukannya.

4. Manometer

Bagian yang terakhir terdapat manometer yang mana bagian ini akan berguna untuk menunjukkan angka seberapa tinggi tekanan darah yang terjadi pada pasien itu. Pada tensimeter merkuri, bentuk dari manometer ini adalah tabung yang memiliki skala dan di dalamnya terdapat air raksa yang berguna untuk menjadi alat penunjuk.

Begitulah pengertian dan bagian-bagian pada tensimeter air raksa yang dapat kamu pelajari. Jenis tensimeter ini memang menghasilkan angka tekanan darah yang akurat, akan tetapi pastikan untuk selalu meminta petunjuk dari dokter yang sudah ahli dalam bidangnya sehingga tidak ada salah langkah yang berbahaya.

Tensimeter Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Jenis Tensimeter Aneroid

Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Jenis Tensimeter Aneroid

piccapon,
December 21, 2022

Dalam dunia kedokteran, Sphygmomanometer atau tensimeter merupakan peralatan medis yang wajib ada di setiap fasilitas kesehatan. Kamu pasti tahu, alat ini digunakan untuk memeriksa tekanan darahmu ketika kamu memeriksakan diri ke dokter. Salah satu yang umum digunakan adalah jenis tensimeter aneroid.

Tekanan darah dalam kisaran normal dapat menjamin kualitas hidup yang baik. Apabila tekanan darahmu rendah, kamu akan mengalami pusing, lesu, dan cepat lelah. Sebaliknya, tekanan darah tinggi membuatmu berisiko terkena penyakit berbahaya seperti serangan jantung, stroke, dan lain sebagainya.

Pada manusia dewasa, normalnya tekanan darah sistolik berkisar antara 100-130mmHg  dan tekanan diastolik berkisar antara 60-90 mmHg. Satuan yang digunakan yaitu mmHg, singkatan dari millimeter hydrargium. Sebabnya adalah air raksa yang digunakan dalam salah satu jenis tensimeter yang paling akurat hasil pengukurannya.

Jenis Tensimeter Aneroid

Sebagai salah satu peralatan medis terpenting, tensimeter harus dapat melakukan pengukuran yang benar. Pengukuran yang benar akan menghasilkan bacaan yang akurat sehingga intervensi yang dilakukan dokter pun akan sesuai dan tepat sasaran.

Ada 3 jenis tensimeter yang dikenal dalam dunia kedokteran dan dipakai dalam fasilitas kesehatan. Jenis-jenis tensimeter tersebut adalah:

  1. Tensimeter Air Raksa
  2. Tensimeter Aneroid
  3. Tensimeter Digital

Dari ketiga tensimeter tersebut, tensimeter aneroid adalah jenis yang paling sering ditemui di banyak fasilitas kesehatan.

Perbandingan Antara Ketiga Tensimeter

  1. Tensimeter air raksa

Tensimeter yang pertama adalah tensimeter air raksa. Seperti pada namanya, tensimeter ini menggunakan air raksa sebagai penunjuk pada manometernya. Tensimeter jenis ini merupakan tensimeter konvensional yang sudah jarang digunakan.

Akurasi tensimeter air raksa adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan dua jenis lainnya. Akan tetapi air raksa berdampak buruk bagi manusia.

  1. Tensimeter aneroid

Tensimeter aneroid lebih aman dari yang pertama karena menggunakan jarum mekanik pada manometernya. Keunggulan lain adalah ukurannya yang lebih ringkas sehingga lebih mudah dibawa kemana-mana. Tensimeter jenis ini harus dikalibrasi secara berkala agar keakuratannya tetap terjaga.

  1. Tensimeter digital

Jenis terakhir adalah tensimeter digital yang menampilkan hasil ukur secara otomatis. Jenis ini adalah tensimeter yang paling praktis bahkan untuk orang-orang non medis sekalipun. Tetapi kelemahannya ada pada akurasi tensimeter digital yang paling rendah di antara ketiga jenis tensimeter, juga harganya yang lebih mahal.

Tensimeter Aneroid Lebih Aman Daripada Tensimeter Air Raksa

Dari segi keamanan, tensimeter aneroid jelas lebih aman karena menggunakan jarum mekanik sebagai penunjuk pada manometer. Jika terjadi kontak dengan manusia, air raksa bersifat toksik yang dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan, pencernaan, bahkan terhadap ginjal.

Selain itu, tensi meter aneroid lebih ringan daripada tensi meter air raksa. Ukurannya yang lebih ringkas membuat tensimeter aneroid tidak membutuhkan banyak ruang dalam tas yang kamu bawa.

Tensimeter Aneroid Lebih Akurat dan Lebih Terjangkau Daripada Tensimeter Digital

Dibandingkan dengan tensimeter digital, tensimeter aneroid memiliki akurasi yang lebih tinggi. Dengan melakukan kalibrasi secara berkala, juga cara pengukuran yang benar, akurasi tensimeter aneroid ini bisa selalu terjaga.

Tensimeter jenis ini juga lebih terjangkau daripada tensimeter digital. Karena itulah tensimeter jenis ini paling banyak dijumpai di berbagai fasilitas kesehatan.

Mendapatkan Hasil Pengukuran Akurat pada Tensimeter Aneroid

Mendapatkan Hasil Pengukuran Akurat pada Tensimeter Aneroid

Melihat perbandingan di atas, tensimeter aneroid merupakan pilihan terbaik dari segi keamanan dan harga yang terjangkau. Akan tetapi, akurasi menjadi hal yang tidak bisa ditolerir untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, berikut cara agar kamu bisa mendapatkan hasil pengukuran akurat pada tensimeter aneroid.

  1. Lakukan kalibrasi secara berkala.

Tensimeter aneroid merupakan alat ukur analog. Agar hasil pengukurannya selalu akurat, harus dilakukan kalibrasi terhadap alat ukur ini dengan cara membandingkannya terhadap standar ukur menggunakan alat kalibrasi DPM (Digital Pressure Meter).

  1. Perhatikan cara pengukuran

Cara pengukuran juga menentukan akurasi pengukuran tensimeter aneroid. Yang perlu diperhatikan adalah pemasangan manset tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur. Manset dipasang pada lengan yang dilakukan pengukuran sama tinggi dengan letak jantung, sekitar 2-3 jari dari lipat siku.

  1. Anjuran kepada pasien yang ingin diperiksa

Selain itu, terhadap pasien diberikan waktu 5 menit untuk beristirahat sebelum pengukuran. Pasien pun dianjurkan untuk tidak merokok, tidak makan, mengonsumsi kafein dan minuman beralkohol setidaknya 30 menit sebelumnya. Saluran kemih yang penuh juga akan memengaruhi tekanan darah sehingga pasien harus buang air seni dulu.

Pasien juga perlu bersikap tenang untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat. Ajak pasien bicara untuk menenangkannya jika ia terlihat gelisah, karena stress bisa menaikkan denyut jantung.

  1. Gulung lengan baju pasien

Untuk hasil yang akurat, alat pemeriksa tekanan perlu ditempelkan langsung menyentuh kulit. Karenanya, minta pasien menggulung lengan baju sampai ke atas siku apalagi jika pakaian yang dipakai terlalu tebal.

Kamu juga bisa mengulangi pengukuran dengan jeda 2-3 menit untuk mendapatkan hasil yang paling akurat.

Kesimpulan

Sebagai alat pemantau tekanan darah, kualitas tensimeter harus diperhitungkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu caranya adalah dengan memilih tensimeter yang memiliki paling banyak kelebihan.

Dengan membaca dan memerhatikan informasi di atas, jenis tensimeter aneroid adalah pilihan terbaik dari ketiga jenis tensimeter yang ada. Jenis ini memang tidak sempurna. Akan tetapi bisa menjadi pilihan utama dengan memperhatikan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaganya selalu dalam kondisi terbaik.

Tensimeter Mengenal Fungsi Tensimeter Aneroid dalam Dunia Medis

Mengenal Fungsi Tensimeter Aneroid dalam Dunia Medis

piccapon,
December 21, 2022

Tekanan darah sangat menentukan kondisi kesehatan kamu. Untuk memantaunya, diperlukan sebuah peralatan medis yang disebut tensimeter. Berikut ini saya akan membahas fungsi tensimeter aneroid.

Tekanan darah merupakan tekanan yang dialami aliran darah ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Darah dari jantung dipompakan ke seluruh tubuh dengan tekanan yang disebut dengan systole. Sementara darah dari tubuh yang dialirkan ke jantung dengan tekanan yang disebut diastole.

Kisaran normal tekanan darah pada manusia memungkinkan kondisi optimal untuk menjalani hidupnya. Kisaran tersebut berada pada 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik.

Fungsi Tensimeter Aneroid dalam Dunia Medis

Sphygmomanometer atau Tensimeter merupakan peralatan medis yang tidak asing bagi semua orang. Semua fasilitas kesehatan wajib memiliki alat ini. Karena hampir di semua pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan tekanan darah selalu dilakukan oleh dokter maupun tenaga medis lainnya.

Tensimeter berasal dari dua kata yaitu tensi dan meter. Tensi (atau tension dalam bahasa Inggris) berarti tekanan, sedangkan meter berarti ukuran. Alat ukur tekanan darah ini pasti dijumpai dalam semua fasilitas kesehatan mulai dari klinik dokter swasta, praktik bidan, puskesmas, rumah sakit, maupun fasilitas medis lainnya. Tensimeter menjadi komponen dasar dalam setiap pemeriksaan.

Agar berfungsi sesuai dengan peruntukannya, tensimeter harus memiliki semua bagian yang dibutuhkan yang terdiri dari manset, manometer, balon pompa lateks, selang penghubung atau tabung, dan stetoskop.

Bagaimana tekanan darah dihasilkan?

Darah manusia merupakan cairan dalam jaringan tubuh yang berfungsi terutama untuk mengangkut oksigen dan zat gizi yang diperlukan oleh sel-sel tubuh manusia. Di sinilah jantung berperan amat penting untuk memompakan darah agar mengalir ke seluruh tubuh manusia.

Ketika otot jantung kontraksi, darah dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh dengan tekanan yang disebut tekanan sistolik. Saat jeda, yaitu ketika otot jantung mengendur sebelum kontraksi berikutnya, darah dari seluruh tubuh mengalir masuk dengan tekanan yang disebut tekanan diastolik.

Cara Kerja Tensimeter Aneroid

Hal yang pertama kali dilakukan ketika dokter akan memeriksa tekanan darahmu adalah melilitkan manset yang berupa sehelai kain persegi panjang, pada bagian lengan atasmu. Manset ini akan menggembung terisi udara yang dipompakan oleh dokter dengan balon lateks, lalu lengan atasmu akan tertekan.

Ketika itulah jarum penunjuk manometer akan bergerak ke kanan (naik). Posisi lengan yang diperiksa sejajar dengan posisi jantung. Karena, tensimeter bekerja mengacu pada mekanisme laju aliran darah yang dipompa oleh jantung.

Dokter akan memantau denyut pada lengan dengan meletakkan stetoskop di bawah manset tensimeter. Ia akan mendengarkan suara Korotkoff lewat stetoskop dan menentukan tekanan darahmu.

Mengapa tensimeter harus akurat dalam pembacaannya?

Mengapa tensimeter harus akurat dalam pembacaannya

Tekanan darah merupakan kondisi vital bagi kesehatan manusia. Tekanan darah di luar batas normal akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Gejala yang dialami ketika tekanan darahmu tinggi di antaranya sakit kepala, sesak napas, sakit dada, dan sebagainya.

Sementara jika tekanan darahmu rendah, gangguan yang mungkin terjadi di antaranya ialah pusing, cepat lelah, dan mata berkunang. Hasil pemeriksaan tekanan darah akan menentukan intervensi yang akan dokter berikan untuk mengatasi kondisi pasien. Jadi, kamu bisa bayangkan akibat tensi meter yang tidak akurat.

Jika tensimeter tidak membaca secara akurat, maka diagnosa dokter menjadi tidak tepat. Dengan demikian, intervensi yang dilakukan pun menjadi tidak tepat. Jika ini terjadi, maka kemungkinan akan memperparah kondisi dan gejala yang dialami pasien.

Kondisi Penentu Akurasi Tensimeter Aneroid

Tensimeter sebagai alat pengukur harus dijaga kualitasnya. Karena itu perlu dilakukan pemeliharaan untuk menjaga akurasinya dalam mengukur tekanan darah. Dan, tensimeter aneroid merupakan alat ukur manual.

Setelah digunakan dalam waktu tertentu, kondisi beberapa komponen yang membuat alat ini bekerja bisa menurun. Agar mengembalikan performa pada kondisi asal, tensimeter aneroid memerlukan kalibrasi secara berkala terhadap manometernya.

Akurasi tensi meter juga dipengaruhi oleh cara pengukuran. Sebelum diperiksa, instruksikan pasien agar beristirahat minimal selama 5 menit. Lalu, letak manset harus pada 2-3 jari dari lipat siku untuk memeriksa lengan yang posisinya sejajar dengan letak jantung. Selain itu, lilitan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur.

Perbandingan Tensimeter Aneroid dengan Tensimeter Air Raksa

Perbedaan yang paling jelas antara tensimeter aneroid dengan tensimeter air raksa pada bentuk atau ukurannya. Tensimeter air raksa berukuran lebih besar karena manometer berbentuk persegi panjang dengan casing sebagai wadah manometer.

Selain itu alat penunjuk dalam manometer. Tensimeter aneroid menggunakan jarum sedangkan tensimeter air raksa, seperti namanya, menggunakan air raksa. Air raksa atau merkuri merupakan logam cair berbahaya. Sifatnya toksik saat terjadi kontak dengan manusia.

Jika manometer yang memuat air raksa pecah, kemungkinan kontak inilah yang bisa menimbulkan bahaya atau gangguan kesehatan. Bahaya tersebut di antaranya adalah gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, gangguan pada kulit bahkan gangguan pada ginjal.

Penutup

Jika kamu ingin kualitas hidup yang baik, maka kamu perlu memantau tekanan darah secara teratur agar selalu dalam kisaran normal. Tensimeter aneroid berfungsi untuk mengukur tekanan darahmu dalam pemeriksaan kesehatan.

Fungsi tensimeter aneroid akan optimal jika selalu dalam kondisi terbaik. Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan yang tepat secara berkala. Salah satu caranya adalah kalibrasi teratur terhadap manometer sebagai alat yang menunjukkan hasil pemeriksaan tekanan darah tersebut.

Tensimeter Mengenal Bagian-bagian Tensimeter Aneroid

Mengenal Bagian-bagian Tensimeter Aneroid

piccapon,
December 21, 2022

Sphygmomanometer adalah peralatan medis yang lebih kita kenal dengan nama tensimeter. Salah satu tensimeter yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran saat ini adalah tensimeter aneroid. Lalu apa saja bagian-bagian tensimeter aneroid yang perlu kamu ketahui?

Seperti namanya, tensimeter berfungsi sebagai pengukur tekanan darah. Tekanan darah merupakan tekanan yang dialami aliran darah ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Kamu perlu mengetahui tekanan darahmu untuk memelihara kesehatan.

Tekanan darah normal manusia dewasa seharusnya antara 100-130mmHg  untuk tekanan sistolik dan antara 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik. Bila tekanan darahmu di luar kisaran yang tersebut di atas, maka kamu mengalami tekanan darah rendah atau tekanan darah tinggi. Kedua kondisi tersebut akan mengganggu kesehatan dan kualitas hidup kamu.

Bagian-bagian Tensimeter Aneroid

Untuk memeriksa tekanan darah, peralatan tensimeter aneroid memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi yang berbeda. Bagian-bagian yang harus terdapat dalam sebuah tensimeter aneroid adalah:

  1. Manset
  2. Balon pompa lateks
  3. Manometer – meteran tekanan
  4. Selang penghubung
  5. Stetoskop

Sedangkan masing-masing fungsi dari bagian-bagian tersebut akan dibahas di bawah ini.

Manset

Manset adalah pengikat lengan yang dirancang sedemikian rupa sehingga udara dapat masuk ke dalamnya. Saat dokter akan memeriksa tekanan darahmu, ia akan melilitkan manset, yaitu sehelai kain persegi panjang, pada bagian lengan atasmu. Posisi lengan yang diperiksa sejajar dengan posisi jantung.

Agar menghasilkan bacaan yang akurat, lilitan tidak boleh terlalu kendur atau pun terlalu longgar. Selain itu, akurasi tensimeter juga akan terganggu oleh gerakan tubuh pasien.

Manset yang akan menampung udara yang dipompakan oleh bulb melalui selang lateks, terus mengembang sesuai dengan pemompaan udara yang dilakukan oleh dokter. Lalu manset akan mengempis sendiri begitu dokter menghentikan pemompaan. Fungsi manset adalah memberikan tekanan pada area lengan atasmu sehingga laju aliran darah akan terdeteksi dengan mudah.

Balon Pompa Lateks

Balon pompa lateks merupakan komponen penting pada tensimeter. Karena, bagian berbentuk bulat oval ini berfungsi untuk memompa udara menuju manset. Balon pompa yang juga disebut bola tensi riester ini dibuat seukuran genggaman tangan untuk memudahkan penggunaan.

Terdapat kenop pada leher pompa sebagai pengatur aliran udara dalam selang. Katup inlet pada kenop berfungsi menghisap udara dari luar. Udara akan dipompakan kepada manset hingga tekanan 180 mmHg.

Udara keluar dari balon pompa melalui saluran output. Kenop akan diputar perlahan untuk membuang udara hingga tekanan mencapai 3mmHg untuk dilakukan pembacaan. Setelah itu udara dalam manset akan dikeluarkan semua dan pemeriksaan selesai dilakukan.

Manometer

Manometer atau meteran tekanan merupakan skala atau penunjuk angka yang dapat kita lihat untuk mengamati besarnya tekanan darah pasien yang diperiksa. Dalam tensimeter aneroid, manometer berupa benda bulat seperti kepala arloji atau kompas dengan jarum sebagai penunjuk tekanan.

Manometer pada tensimeter berfungsi untuk menunjukkan tekanan darah hasil pemeriksaan. Jarum pada manometer akan bergerak-gerak saat udara dipompakan ke dalam manset tensimeter. Untuk hasil yang akurat, jarum harus selalu menunjukkan tepat pada angka 0 sebelum dilakukan pemeriksaan.

Selang Penghubung

Tensimeter aneroid dilengkapi dengan 2 buah selang lateks kecil. Selang pertama menghubungkan balon pompa lateks dengan manset. Pada saat dokter memompa balon pompa, udara mengalir melalui selang pertama ini dan membuat manset mengembang.

Sedangkan selang kedua menghubungkan manset dengan manometer. Setelah melalui manset, udara akan mengalir dari manset menuju manometer yang membuat jarum akan bergerak-gerak saat dokter melakukan pemompaan.

Stetoskop

Bagian terakhir yang tidak kalah penting dalam tensimeter adalah stetoskop. Stetoskop merupakan peralatan medis yang hampir selalu digunakan dokter saat memeriksa pasien. Fungsinya adalah mendengarkan jenis dan suara-suara dari dalam tubuh pasien, seperti mendengarkan detak jantung, suara dalam usus, maupun paru-paru pasien.

Dalam pemeriksaan tekanan darah, kepala stetoskop akan diletakkan di bawah manset. Tepatnya, pada area arteri brachialis, yaitu sisi dalam lengan kamu. Bagian diafragma yang berupa lingkaran membran tipis pada kepala stetoskop akan mendengarkan bunyi dengan frekuensi tinggi.

Melalui stetoskop, dokter mendengarkan suara Korotkoff dan akan mencatat hasil pengukuran sistol/diastol.

Kelebihan Tensimeter Aneroid

Tensimeter aneroid menggunakan jarum sebagai penunjuk pada manometer. Tensimeter ini lebih aman daripada tensimeter air raksa. Air raksa atau merkuri yang digunakan sebagai penunjuk bacaan tekanan darah merupakan logam cair berbahaya.

Air raksa bersifat toksik jika terjadi kontak dengan manusia. Jika manometer yang memuat air raksa pecah, kemungkinan kontak inilah yang mengakibatkan gangguan kesehatan.

Kelebihan lainnya adalah lebih mudah dibawa kemana-mana. Ukuran tensimeter aneroid relatif ringkas hingga tidak memerlukan ruang besar di dalam tas.

Akurasi Tensimeter Aneroid

Namun yang harus diingat, tensimeter aneroid merupakan alat ukur manual. Dan, seperti alat ukur manual lainnya, tensimeter aneroid memerlukan kalibrasi secara berkala. Ini dilakukan untuk menjaga akurasinya dalam mengukur tekanan darah.

Selain itu cara pengukuran juga perlu diperhatikan. Manset dipasang pada lengan yang dilakukan pengukuran sama tinggi dengan letak jantung, sekitar 2-3 jari dari lipat siku. Berikan waktu 5 menit kepada pasien untuk beristirahat sebelum dilakukan pengukuran.

Penutup

Tekanan darah merupakan hal penting yang menentukan kondisi kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kamu perlu memantau tekanan darah secara teratur agar selalu dalam kisaran normal. Sebagai alat pemantau tekanan darah, diperlukan tensimeter berkualitas untuk menghasilkan bacaan tekanan darah yang akurat.

Oleh karena itu, tensimeter aneroid perlu selalu dalam kondisi terbaik. Salah satu cara memeliharanya adalah dengan melakukan kalibrasi secara berkala terhadap manometer jarum sebagai salah satu dari bagian-bagian tensimeter aneroid.

Tensimeter Tensimeter Aneroid Adalah Tensimeter Tanpa Merkuri

Tensimeter Aneroid Adalah Tensimeter Tanpa Merkuri

piccapon,
December 21, 2022

Tensimeter aneroid adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah secara manual, tanpa perlu melibatkan penggunaan zat merkuri. Dulu, alat pengukur tekanan darah yang paling konvensional adalah tensimeter merkuri, yang terdiri dari manset pompa manual yang dipasang ke tabung berisi merkuri.

Alat pengukur tekanan darah yang menggunakan cairan merkuri sudah menjadi pilihan pasti selama bertahun-tahun, dan memang masih menjadi “standar emas” untuk pemeriksaan tekanan darah. Namun, karena merkuri termasuk sebagai zat kimia yang berbahaya, penggunaan zat tersebut mulai dikurangi terutama di dunia medis. Itulah sebabnya sekarang tersedia tensimeter aneroid.

Tensimeter Aneroid Adalah Alat Ukur Tekanan Darah Manual

Arti kata aneroid adalah “tanpa cairan”, karena tidak ada penggunaan cairan merkuri pada alat ini. Tensimeter aneroid biasanya terdiri dari bola pompa serta alat pengukur yang dilekatkan pada manset menggunakan selang. Untuk menghindari hasil bacaan yang salah, alat tersebut perlu dikalibrasi ulang sebelum pemakaian.

Di dalam tensimeter ini terdapat alat pegas dan lapisan logam yang dapat mengubah sinyal dari manset dan menggerakkan jarum yang ada pada alat pengukur. Itulah sebabnya tensimeter ini tidak membutuhkan cairan. Karena tidak ada cairan dalam tensimeter ini, alat ini jadi dianggap memiliki mobilitas yang tinggi. Tensimeter aneroid dapat dipindahkan dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain.

Selain itu, tensimeter aneroid bisa dipasang di dinding. Lebih ringkas apabila dibandingkan dengan tensimeter merkuri yang harus disimpan di tempat yang rata agar merkuri tetap berada di tempatnya, karena pengangkutannya berisiko mempengaruhi keakuratannya.

Namun memang, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tensimeter aneroid harus dikalibrasi secara rutin. Kalibrasi tensimeter aneroid diperlukan karena seringkali jarum pengukur tidak sepenuhnya berhenti pada angka nol. Tentunya, jika tidak dikalibrasi terlebih dahulu, alat dapat memberikan hasil yang tidak akurat.

Tipe-Tipe Tensimeter Aneroid

Tipe-Tipe Tensimeter Aneroid

Ada berbagai jenis tensimeter aneroid tergantung dari penggunaannya. Jenis-jenisnya termasuk tensimeter aneroid saku, tensimeter aneroid telapak tangan, dan tensimeter aneroid bentuk jam.

Tensimeter aneroid tipe saku adalah versi tensimeter aneroid yang paling populer. Penyebabnya adalah desainnya yang ringkas, mudah dibawa, dan harganya terbilang rendah. Versi yang satu ini sangat sering digunakan oleh mahasiswa kedokteran dan perawat.

Tensimeter aneroid telapak tangan lebih populer digunakan layanan medis darurat yang cenderung memerlukan manset dengan berbagai ukuran. Bola pompanya dan jarum pengukurnya dirancang supaya mudah untuk dipegang dengan satu tangan. Pada versi yang ini juga sangat mudah untuk mengganti ukuran manset yang berbeda sesuai kebutuhan ketika ada situasi darurat.

Untuk tensimeter aneroid bentuk jam biasanya lebih digunakan di klinik dokter, rumah sakit, atau panti jompo. Tensimeter versi ini memiliki dial yang lebih besar yang dapat dilihat dari kejauhan. Alat pengukurnya dapat dipasang di dinding, di meja, atau dipasang ke rangka portable dengan roda sehingga mudah dipindah-pindahkan.

Cara Kerja Tensimeter Aneroid

Cara Kerja Tensimeter Aneroid

Tensimeter aneroid mengukur tekanan darah dengan memberikan tekanan pada manset yang dililitkan di lengan pasien. Kemudian, tekanan sistolik dan diastolik yang dihasilkan oleh aliran darah arteri yang sudah ditekan didengarkan menggunakan stetoskop.

Secara umum, prinsip utama di balik kerja tensimeter adalah tekanan di kantung manset sama dengan tekanan arteri di bawah manset. Tekanan darah biasanya diukur pada arteri brakialis karena arteri tersebut merupakan pembuluh darah utama di lengan atas. Prinsip ini tetap digunakan pada tensimeter aneroid.

Pertama-tama, manset dililitkan ke sekitar lengan atas pasien dan dipompa sampai arteri brakialis tertekan dan aliran darah terhenti. Gunakan stetoskop untuk mengetahui apabila aliran darah sudah berhenti atau belum. Setelah aliran darah berhenti, secara perlahan udara dalam manset dikeluarkan untuk melepaskan tekanan. Aliran darah akan menghasilkan getaran di sekitar jaringan pembuluh, dan getaran ini dapat didengarkan menggunakan stetoskop.

Ketika menggunakan tensimeter aneroid, kamu perlu mencatat angka yang ditunjukkan jarum saat bunyi pertama terdengar, karena ini adalah angka untuk tekanan sistolik. Untuk tekanan diastoliknya, catatlah angka yang ditunjukkan jarum saat suara getaran mulai menghilang.

Tensimeter Aneroid: Ringkas dan Ramah Lingkungan

Tensimeter Aneroid - Ringkas dan Ramah Lingkungan

Tensimeter aneroid dapat digunakan sebagai pemeriksa tekanan darah yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan tensimeter merkuri. Zat tersebut dianggap sebagai polutan beracun yang jika dilepaskan ke lingkungan bisa terakumulasi dalam sedimen dan mengkontaminasi makanan. Kontak langsung dengan merkuri juga dapat membahayakan kesehatan, karena menghirup uap merkuri dapat mengganggu sistem saraf, paru-paru, serta ginjal.

Selain itu, tensimeter aneroid memiliki bentuk yang lebih ringkas dan kecil dibandingkan tensimeter merkuri. Karena tidak memerlukan tabung penyimpan merkuri, tensimeter aneroid yang hanya terdiri dari manset, selang, pompa, serta jarum pengukur dapat dilipat dan disimpan dalam tas serut.

Memang, perbedaan yang ada antara tensimeter aneroid dan digital adalah kemudahan penggunaannya. Sedikit sulit dalam mengoperasikan tensimeter aneroid karena penggunaannya yang manual, dimulai dari pemompaan manset hingga penghitungan tekanan sistolik dan diastolik. Namun, bagi kamu yang memerlukan alat pengukur tensi dengan harga relatif ramah, maka tensimeter aneroid bisa menjadi opsi pertama.

Tidak hanya itu, tensimeter aneroid dianggap dapat memberikan hasil bacaan yang lebih akurat dibandingkan dengan versi digital, karena perhitungan tekanan dilakukan secara manual melalui suara getaran yang didengarkan di stetoskop. Selama kalibrasi pada tensimeter aneroid rutin dilakukan, maka hasil yang akan diberikan alat cukup tepat.

Akhir Kata

Tensimeter aneroid adalah alat yang dapat digunakan untuk memantau tekanan darah. Alat ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan pendahulunya, yang melibatkan merkuri dalam pengukurannya. Karena tidak memerlukan tabung untuk menyimpan merkuri, tensimeter aneroid jadi lebih praktis untuk dibawa ke berbagai tempat. Faktor harganya juga lebih murah apabila dibandingkan dengan tensimeter merkuri dan digital.

©2023 Piccapon